ALKOHOL DAN FENOL
Dalam kimia, alkohol
(atau alkanol) adalah istilah
yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom
karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain.
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang
untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena
memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan
metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan
dalam dunia famasi.
Dampak dari penggunaan
dari alkohol bagi kesehatan manusia adalah :
Ø Mengganggu fungsi hati
Ø Mengakibatkan kerusakan lambung
Ø Mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh
Ø Mengakibatkan peningkatan resiko kanker payudara
Ø Mengganggu fungsi otak dan jantung
Ø Mengakibatkan stroke,kelumpuhan syaraf
Ø Mengakibatkan kematian
Sifat-Sifat
Alkohol
1.
Sifat Fisik
a.
Tiga suku pertama alkohol (metanol, etanol, dan propanol) mudah larut dalam air
dengan semua perbandingan. Alkohol merupakan cairan tidak berwarna (jernih) dan
berbau khas
b.
Titik cair dan titik didihnya meningkat sesuai dengan bertambahnya Mr alkanol.
2.
Sifat Kimia
a.
Ikatan Hidrogen, Antarmolekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen.
b. Kepolaran, Alkohol bersifat polar karena
memiliki gugus OH. Kepolaran alkohol
akan makin kecil jika suhunya makin tinggi.
c. Reaksi dengan Logam,
Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan Na.
d.
Oksidasi, Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan menggunakan
oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
Fenol (fenil alcohol)
merupakan zat padat yang tidak berwarna yang mudah meleleh dan terlarut baik
didalam air. Dalam mencoba keasaman reaksi dalam zat-zat kimia seperti asam
asetat, dan lain-lain banyak digunakan indicator, indicator seperti kertas
lakmus.
Rumus umum golongan alkohol dam fenol adalah sama, yaitu ROH,
dengan ketentuan bahwa R dapat berupa gugus alkil, gugus alkil tak jenuh, gugus
alkil tersubstitusi, dan mungkin bila rantai siklik. Di samping itu dikenal
pula golongan alkohol yang mengandung lebih dari satu gugus –OH.
Permasalahan :
Dari artikel diatas yang
ingin saya tanyakan kepolaran alkohol akan makin
kecil jika suhunya makin tinggi.,mengapa demikian ?
Suhu semakin tinggi/ titik didihnya semakin tinggi karena semakin panjang rantai organic sehingga alcohol bersifat seperti hidrokarbon dimana kelarutannya dalam air menurun hal ini disebabkan karena alkohol memiliki gugus OH yang bersifat polar dan gugus alkil (R) yang bersifat nonpolar, sehingga makin panjang gugus alkil makin berkurang kepolarannya.
BalasHapusMisalkan Bayangkan apa yang akan terjadi jika ada, katakanlah, 5 atom karbon dalam masing-masing molekul alkohol.
Rantai-rantai hidrokarbon menekan diantara molekul-molekul air sehingga memutus ikatan-ikatan hidrogen antara molekul-molekul air tersebut.
Ujung -OH dari molekul alkohol bisa membentuk ikatan-ikatan hidrogen baru dengan molekul-molekul air, tetapi "ekor-ekor" hidrogen tidak membentuk ikatan-ikatan hidrogen.
Ini berarti bahwa cukup banyak ikatan hidrogen awal yang putus tidak diganti oleh ikatan hidrogen yang baru.
Yang menggantikan ikatan-ikatan hidrogen awal tersebut adalah gaya-gaya dispersi van der Waals antara air dan "ekor-ekor" hidrokarbon. Gaya-gaya tarik ini jauh lebih lemah. Itu berarti bahwa energi yang terbentuk kembali tidak cukup untuk mengimbangi ikatan-ikatan hidrogen yang telah terputus. Walaupun terjadi peningkatan entropi, proses pelarutan tetap kecil kemungkinannya untuk berlangsung.
Apabila panjang alkohol meningkat, maka situasi ini semakin buruk, dan kelarutan akan semakin berkurang.
berdasarkan literature yang saya baca.
BalasHapusPada umumnya, titik didih alkohol tinggi. Hal ini disebabkan oleh gaya tarik antar molekulnya yang kuat (gaya van der waals). Titik didih adalah jumlah energi yang diperlukan untuk memisahkan suatu molekul cair dari molekul terdekatnya. jika molekul terdekatnya melekat pada molekul tersebut sebagai ikatan hidrogen, dibutuhkan energi yang cukup besar untuk memisahkan ikatan tersebut. kita dapat mengetahui titik didih suatu alkohol lewat massa molekul relatifnya. Semakin besar massa molekul suatu alkohol, maka semakin tinggi pula kenaikan titik didihnya dan kepolaran alkohol makin kecil. Titik didih alkohol bercabang lebih rendah daripada alkohol berantai lurus meskipun massa molekul relatifnya sama. Dan Alkohol dengan massa molekul rendah yang mengakibatkan titik didih yang rendah pula membuat alkohol larut / polar dalam air.
Baiklah saya akan mencoba memberi pendapat tentang permasalahan di atas.Disini saya lebih menekankan kepolaran alkohol di dalam air.Sebagaimana kita ketahui bahwa alkohol memiliki gugus OH sehingga menyebabkan alkohol bersifat polar.Alkohol yang dapat larut dalam air dengan sempurna yaitu ketika rantai hidrokarbonnya pendek seperti etanol dan metanol.Nah ketika rantai hidrokarbonnya meningkat,maka suhunya pun meningkat yang disertai kenaikan titik didih.Kita ketahui untuk melarutkan air dan alkohol tentu dengan adanya pemutusan ikatan hidrogen alkohol dengan ikatan hidrogen air.Nah,untuk memutuskannya perlu energi yang besar.Jika makin banyak rantai hidrokarbon alkohol yang akan diputus,membuat ia sulit untuk diganti dengan ikatan baru.Sehingga kelarutannya berkurang dalam air.
BalasHapusTerima kasih ................