Selasa, 26 November 2013



Nama    : Nurasia
Nim        : A1C112028

PERTANYAAN:   
  1. JELASKAN BAGAIMANA SUATU ALKANA MISALNYA CH4 DAPAT DIREAKSIKAN DENGAN ASAM KUAT, PADAHAL ALKANA SUKAR BEREAKSI. JELASKAN UPAYA APA YG BISA DILAKUKAN AGAR BISA BEREAKSI DENGAN ASAM TERSEBUT DAN APA HASILNYA BESERTA MEKANISMENYA
  2. SUATU ALKENA BILA DIOKSIDASI AKAN MENGHASILKAN SUATU EFOKSIDA  BILA EFOKSIDA TERSEBUT DIASAMKAN, SENYAWA APA YANG AKAN TERBENTUK?      a.      JELASKAN OKSIDATOR APA YANG DIGUNAKAN DAN ASAM YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBENTUK SENYAWA TERSEBUT BAGAIMANA MEKANISMENYA             b.      JELASKAN KEMUNGKINAN POTENSI DARI SENYAWA YANG DIHASILKAN ITU (BIOLOGI/KIMIA/FISIKA/MATEMATIKA)
  3. SUATU ALKUNA DAPAT DIBUAT DARI ALKANA JELASKAN MENGAPA REAKSI TERSEBUT BISA TERJADI  (C2H6 C2H2)
  4. SENYAWA AROMATIK SUKAR DIADISI, TETAPI APABILA DIBAKAR MENGHASILKAN BILANGAN OKTAN YANG TINGGI, MENGAPA DEMIKIAN? BANDINGKANLAH BILANGAN OKTAN DARI BENZENA DENGAN BILANGAN OKTAN DARI PERTAMAX

Jawaban :
1.       Upaya yang dapat dilakukan agar alkana dapat bereaksi dengan asam kuat adalah seperti yang telah kita ketahui bahwa ikatan pada alkana merupakan senyawa alifatik jenuh  yang artinya hanya berisikan ikatan-ikatan tunggal. Alakana juga merupakan senyawa nonpolar sehingga sukar larut dalam air, tetapi cenderung larut pada pelarut-pelarut yang nonpolar.  Oleh sebab itu alkana relative stabil dengan terhadap kebanyakan asam, basa, pengoksidasi dan pereduksi yang dapat dengan mudah bereaksi dengan hidrokarbon lainnya oleh karnanya alkan dapat digunakan sebagai pelarut.
Alkana tergolong sebagai senyawa stabil, namun alkana dapat bereaksi dengan asam sulfat dan asam nitrat.  Hal tersebut dimungkinkan terjadi karena senyawa kerosin dan gasoline yang banyak mengandung rantai cabang dan memiliki atom karbon tersier.
Ada dua reaksi alkana dengan asam yaiitu reaksi sulfonasi dan reaksi nitrasi
a.       reaksi nitrasi
Campuran asam nitrat pekat dan asam sulfat pekat dengan volume sama dikenal sebagai campuran nitrasi. Jika campuran ini ditambahkan ke dalam benzena, akan terjadi reaksi eksotermal. Jika suhu dikendalikan pada 55°C maka hasil reaksi utama adalah nitrobenzena, suatu cairan berwarna kuning pucat. Reaksinya secara umum:

b.      Reaksi sulfonasi

Sulfonasi merupakan reaksi substitusi atom H pada benzena oleh gugus sulfonat. Reaksi ini terjadi apabila benzena dipanaskan dengan asam sulfat pekat sebagai pereaksi.


2.       Bila senyawa alkena dioksidasi menghasilkan epoksida dan bila epoksida diasamkan maka akan menghasilkan senyawa polimer.

Jika alkena dioksidasi menggunakan pereaksi Baeyer atau alkali KMnO4 maka akan menghasilkan glikol dengan menghilangkan warna dari pereaksi Baeyer. Ini merupakan uji pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap. Eraksi oksidasi menggunakan pereaksi yang lebih kuat (KMnO4 –asam, asam dikromat) akan menghasilkan asam dan senyawa keton, tergantung pada alkenanya.
a.    propilen oksida ini bila direaksikan dengan asam kuat yaitu h2so4 sebagai katalis maka akan menghasilkan senyawa propilen glikol , mekanismenya yaitu :

CH2        CH        CH3       +       H2O                                   CH2        CH      CH3  +
                         
                  O                                                                              OH          OH
 
      

                                                                                                   ( Monopropilen Glikol )
  
CH3 – CH – CH2 – O – CH2 – CH – CH3
                   

                                                      OH                             OH
                                       
                                                       ( Dipropilen Glikol)

Bisa di tulis dengan reaksi yaitu :
                                 C3H6O + H2O     H2SO4      C3H8O2 + C6H14O3

b. potensi yang di timbulkan dari senyawa tersebut :

kimia : propilen glikol dapat digunakan sebagai inhibitor dalam katalis  basa untuk menghasilkan mono (  primer dan skunder ) dan dieter (polieter polil).

Biologi : senyawa ini berpotensi sebagai pelarut yang baik dalam dunia industry contohnya yaitu softhening agent , pelumas minyak pada mesin serta juga bisa d gunakan pada dunia medis sebagao obat-obatan.

Matematika : Reaksi berjalan pada kisaran suhu 52oC dengan tekanan 3 atm. Pemilihan kondisi operasi tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa kondisi tersebut laju pembentukan produk utama Monopropilen Glikoloptimal dan pemilihan tekanan operasi 3 atm adalah untuk mempertahankan fase Propilen Oksidadalam fase cair.
Fisik : senyawa ini berwujud cair , mempunyai bau khas , serta mempunyai titik didih yang tinggi dan titik leleh yang tinggi juga sehingga senyawa ini dapat digunakan untuk pembuatan poliester resin dan untuk ekstraksi hidrokarbon dan urethan dan juga untuk plasticizer.


3.       ikatan rangkap tiga terjadi pada gas etilen C2H2 dimana kedua atom hydrogen menyumbangkan satu elektronnya kepada karbon dan membentuk dua pasang electron sementara dua atom karbon menyumbangkan tiga elektronnya ke atom hydrogen sehingga terjadilah tiga pasang electron.
Pembentukan alkana menjadi alkuna di mulai dari reaksi eleminasi , reaksi eliminasi yaitu suatu jenis reaksi organik dimana dua substituen dilepaskan dari sebuah molekul baik dalam satu atau dua langkah mekanisme. Reaksi satu langkah disebut dengan reaksi E2, sedangkan reaksi dua langkah disebut dengan reaksi E1. Harap diingat bahwa simbol angka pada huruf E (yang berarti elimination) tidak melambangkan jumlah langkah. E2 dan E1 menyatakan kinetika reaksi, yaitu berturut-turut bimolekuler dan unimolekuler.

Pada sebagian besar reaksi eliminasi organik, minimal satu hidrogen dilepaskan membentuk ikatan rangkap dua. Dengan kata lain akan terbentuk molekul tak jenuh. Hal tersebut memungkinkan sebuah molekul melangsungkan reaksi eliminasi reduktif, dimana valensi atom pada molekul menurun dua. Jenis reaksi eliminasi yang penting melibatkan alkil halida, dengan gugus pergi (leaving group) yang baik, bereaksi dengan basa Lewis membentuk alkena. Perhatikan contoh reaksi eliminasi berikut ini:

Dari reaksi alkana diatas bila alkena di reaksikan lagi dengan alkil halidedengan bantuan asam atau basa untuk bereaksi maka menghasilkan ikatan rangkap tiga yaitu alkuna.

4.       Senyawa aromatic sukar diadisi karena senyawa aromatic merupakan senyawa yang stabil ikatannya sehingga adanya reaksi resonansi karena terjadinya delokalisasi atau perpindahan daerah elektronnya sehingga ikatannya sukar untuk d putuskan , namun bila bereaksi senyawa aromatic dappat terbakar dengan sempurna karena bereaksi sempurna dengan oksigen tanpa menyisahkan karbon.
Senyawa aromatic digunakan sebagai penambahan bahan pada bensin dan pertamax untuk menaikkan nilai oktan pada masing-masing bahan bakar tersebut.
angka oktan didefinisikan sebagai ukuran bahan bakar yang memiliki kesetaraan karakteristik ketukan (knocking) yang sama dengan persentase rasio isooktan dan heptana. Totalnya memang 100 %. Ternyata dalam prakteknya ada bahan bakar tertentu yang melebihi karakteristik ketukan lebih dari unjuk kerja isooktana murni (100 %), berdasarkan hal ini maka definisi angka oktan diperluas dan melebihi nilai 100.
Sebagai contoh adalah angka okta benzena = 101, etana = 108, propana = 110, isopropanol = 118, etanol = 129 dan metana = 135.
Pertamax adalah bahan bakar minyak andalan Pertamina. Pertamax, seperti halnya Premium, adalah produk BBM dari pengolahan minyak bumi. Pertamax dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannnya di kilang minyak. Pertamax pertama kali diluncurkan pada tahun 1999 sebagai pengganti Premix 98 karena unsur MTBE yang berbahaya bagi lingkungan. Selain itu, Pertamax memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan Premium. Pertamax direkomendasikan untuk kendaraan yang diproduksi setelah tahun 1990, terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel injection (EFI) dan catalytic converters (pengubah katalitik).Pertamax
1. Ditujukan untuk kendaraan yang menggunakan bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal.
2. Untuk kendaraan yang menggunakan electronic fuel injection dan catalyc converters.
3. Menpunyai Nilai Oktan 92


Tidak ada komentar:

Posting Komentar