Nama : Nurasia
Nim : A1C112028
PERTANYAAN:
- JELASKAN BAGAIMANA SUATU ALKANA MISALNYA CH4 DAPAT DIREAKSIKAN DENGAN ASAM KUAT, PADAHAL ALKANA SUKAR BEREAKSI. JELASKAN UPAYA APA YG BISA DILAKUKAN AGAR BISA BEREAKSI DENGAN ASAM TERSEBUT DAN APA HASILNYA BESERTA MEKANISMENYA
- SUATU ALKENA BILA DIOKSIDASI AKAN MENGHASILKAN SUATU EFOKSIDA BILA EFOKSIDA TERSEBUT DIASAMKAN, SENYAWA APA YANG AKAN TERBENTUK? a. JELASKAN OKSIDATOR APA YANG DIGUNAKAN DAN ASAM YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBENTUK SENYAWA TERSEBUT BAGAIMANA MEKANISMENYA b. JELASKAN KEMUNGKINAN POTENSI DARI SENYAWA YANG DIHASILKAN ITU (BIOLOGI/KIMIA/FISIKA/MATEMATIKA)
- SUATU ALKUNA DAPAT DIBUAT DARI ALKANA JELASKAN MENGAPA REAKSI TERSEBUT BISA TERJADI (C2H6 → C2H2)
- SENYAWA AROMATIK SUKAR DIADISI, TETAPI APABILA DIBAKAR MENGHASILKAN BILANGAN OKTAN YANG TINGGI, MENGAPA DEMIKIAN? BANDINGKANLAH BILANGAN OKTAN DARI BENZENA DENGAN BILANGAN OKTAN DARI PERTAMAX
Jawaban :
1.
Upaya yang dapat dilakukan agar
alkana dapat bereaksi dengan asam kuat adalah seperti yang telah kita ketahui
bahwa ikatan pada alkana merupakan senyawa alifatik jenuh yang artinya hanya berisikan ikatan-ikatan
tunggal. Alakana juga merupakan senyawa nonpolar sehingga sukar larut dalam
air, tetapi cenderung larut pada pelarut-pelarut yang nonpolar. Oleh sebab itu alkana relative stabil dengan
terhadap kebanyakan asam, basa, pengoksidasi dan pereduksi yang dapat dengan
mudah bereaksi dengan hidrokarbon lainnya oleh karnanya alkan dapat digunakan
sebagai pelarut.
Alkana tergolong sebagai senyawa stabil, namun alkana dapat
bereaksi dengan asam sulfat dan asam nitrat. Hal tersebut dimungkinkan terjadi karena
senyawa kerosin dan gasoline yang banyak mengandung rantai cabang dan memiliki
atom karbon tersier.
Ada dua reaksi
alkana dengan asam yaiitu reaksi sulfonasi dan reaksi nitrasi
a.
reaksi
nitrasi
Campuran asam
nitrat pekat dan asam sulfat pekat dengan volume sama dikenal sebagai campuran
nitrasi. Jika campuran ini ditambahkan ke dalam benzena, akan terjadi reaksi
eksotermal. Jika suhu dikendalikan pada 55°C maka hasil reaksi utama adalah
nitrobenzena, suatu cairan berwarna kuning pucat. Reaksinya secara umum:
b. Reaksi
sulfonasi
Sulfonasi
merupakan reaksi substitusi atom H pada benzena oleh gugus sulfonat. Reaksi ini
terjadi apabila benzena dipanaskan dengan asam sulfat pekat sebagai pereaksi.
2.
Bila senyawa alkena dioksidasi
menghasilkan epoksida dan bila epoksida diasamkan maka akan menghasilkan
senyawa polimer.
Jika alkena dioksidasi menggunakan pereaksi Baeyer atau
alkali KMnO4 maka akan menghasilkan glikol dengan menghilangkan
warna dari pereaksi Baeyer. Ini merupakan uji pada senyawa yang mempunyai
ikatan rangkap. Eraksi oksidasi menggunakan pereaksi yang lebih kuat (KMnO4
–asam, asam dikromat) akan menghasilkan asam dan senyawa keton, tergantung pada
alkenanya.
a. propilen oksida ini bila
direaksikan dengan asam kuat yaitu h2so4 sebagai katalis maka akan menghasilkan
senyawa propilen glikol , mekanismenya yaitu :
CH2
– CH –
CH3 + H2O CH2 –
CH – CH3 +
O OH OH
( Monopropilen Glikol )
CH3
– CH – CH2 – O – CH2 – CH – CH3
OH OH
( Dipropilen Glikol)
Bisa
di tulis dengan reaksi yaitu :
C3H6O + H2O
H2SO4 C3H8O2 + C6H14O3
b. potensi yang di timbulkan dari senyawa tersebut :
kimia : propilen glikol dapat digunakan sebagai
inhibitor dalam katalis basa untuk
menghasilkan mono ( primer dan skunder )
dan dieter (polieter polil).
Biologi :
senyawa ini berpotensi sebagai pelarut yang baik dalam dunia industry contohnya
yaitu softhening agent , pelumas minyak pada mesin serta juga bisa d gunakan
pada dunia medis sebagao obat-obatan.
Matematika
:
Reaksi berjalan pada kisaran suhu
52oC dengan tekanan 3 atm. Pemilihan kondisi operasi tersebut didasarkan pada
pertimbangan bahwa kondisi tersebut laju pembentukan produk utama Monopropilen
Glikoloptimal dan pemilihan tekanan operasi 3 atm adalah untuk mempertahankan
fase Propilen Oksidadalam fase cair.
Fisik : senyawa ini berwujud cair , mempunyai bau khas ,
serta mempunyai titik didih yang tinggi dan titik leleh yang tinggi juga
sehingga senyawa ini dapat digunakan untuk pembuatan poliester resin dan untuk
ekstraksi hidrokarbon dan urethan dan juga untuk plasticizer.
3.
ikatan rangkap tiga terjadi pada gas etilen C2H2
dimana kedua atom hydrogen menyumbangkan satu elektronnya kepada karbon dan
membentuk dua pasang electron sementara dua atom karbon menyumbangkan tiga
elektronnya ke atom hydrogen sehingga terjadilah tiga pasang electron.
Pembentukan
alkana menjadi alkuna di mulai dari reaksi eleminasi , reaksi eliminasi yaitu suatu
jenis reaksi
organik dimana dua substituen dilepaskan dari sebuah
molekul baik dalam satu atau dua langkah mekanisme. Reaksi satu langkah disebut
dengan reaksi E2, sedangkan reaksi dua langkah disebut dengan reaksi E1. Harap
diingat bahwa simbol angka pada huruf E (yang berarti elimination) tidak
melambangkan jumlah langkah. E2 dan E1 menyatakan kinetika reaksi, yaitu
berturut-turut bimolekuler dan unimolekuler.
Pada sebagian besar reaksi eliminasi organik, minimal satu hidrogen dilepaskan membentuk ikatan rangkap dua. Dengan kata lain akan terbentuk molekul tak jenuh. Hal tersebut memungkinkan sebuah molekul melangsungkan reaksi eliminasi reduktif, dimana valensi atom pada molekul menurun dua. Jenis reaksi eliminasi yang penting melibatkan alkil halida, dengan gugus pergi (leaving group) yang baik, bereaksi dengan basa Lewis membentuk alkena. Perhatikan contoh reaksi eliminasi berikut ini:
Pada sebagian besar reaksi eliminasi organik, minimal satu hidrogen dilepaskan membentuk ikatan rangkap dua. Dengan kata lain akan terbentuk molekul tak jenuh. Hal tersebut memungkinkan sebuah molekul melangsungkan reaksi eliminasi reduktif, dimana valensi atom pada molekul menurun dua. Jenis reaksi eliminasi yang penting melibatkan alkil halida, dengan gugus pergi (leaving group) yang baik, bereaksi dengan basa Lewis membentuk alkena. Perhatikan contoh reaksi eliminasi berikut ini:
Dari
reaksi alkana diatas bila alkena di reaksikan lagi dengan alkil halidedengan
bantuan asam atau basa untuk bereaksi maka menghasilkan ikatan rangkap tiga
yaitu alkuna.
4.
Senyawa aromatic sukar diadisi karena
senyawa aromatic merupakan senyawa yang stabil ikatannya sehingga adanya reaksi
resonansi karena terjadinya delokalisasi atau perpindahan daerah elektronnya
sehingga ikatannya sukar untuk d putuskan , namun bila bereaksi senyawa
aromatic dappat terbakar dengan sempurna karena bereaksi sempurna dengan
oksigen tanpa menyisahkan karbon.
Senyawa aromatic digunakan sebagai
penambahan bahan pada bensin dan pertamax untuk menaikkan nilai oktan pada
masing-masing bahan bakar tersebut.
angka oktan didefinisikan sebagai
ukuran bahan bakar yang memiliki kesetaraan karakteristik ketukan (knocking)
yang sama dengan persentase rasio isooktan dan heptana. Totalnya memang 100 %.
Ternyata dalam prakteknya ada bahan bakar tertentu yang melebihi karakteristik
ketukan lebih dari unjuk kerja isooktana murni (100 %), berdasarkan hal ini
maka definisi angka oktan diperluas dan melebihi nilai 100.
Sebagai contoh adalah angka okta benzena = 101, etana = 108, propana = 110, isopropanol = 118, etanol = 129 dan metana = 135.
Sebagai contoh adalah angka okta benzena = 101, etana = 108, propana = 110, isopropanol = 118, etanol = 129 dan metana = 135.
Pertamax adalah bahan bakar minyak
andalan Pertamina. Pertamax, seperti halnya Premium, adalah produk BBM dari
pengolahan minyak bumi. Pertamax dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam
proses pengolahannnya di kilang minyak. Pertamax pertama kali diluncurkan pada
tahun 1999 sebagai pengganti Premix 98 karena unsur MTBE yang berbahaya bagi
lingkungan. Selain itu, Pertamax memiliki beberapa keunggulan dibandingkan
dengan Premium. Pertamax direkomendasikan untuk kendaraan yang diproduksi
setelah tahun 1990, terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan
electronic fuel injection (EFI) dan catalytic converters (pengubah
katalitik).Pertamax
1. Ditujukan untuk kendaraan yang menggunakan bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal.
2. Untuk kendaraan yang menggunakan electronic fuel injection dan catalyc converters.
3. Menpunyai Nilai Oktan 92
1. Ditujukan untuk kendaraan yang menggunakan bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal.
2. Untuk kendaraan yang menggunakan electronic fuel injection dan catalyc converters.
3. Menpunyai Nilai Oktan 92
Tidak ada komentar:
Posting Komentar